Doa Apabila Ditimpa Musibah
SALAM MAAL HIJRAH 1434H, hari ni 1 Muharam untuk hari pertama dalam kalender Islam.
Subhanallah, Alhamdullillah, Allahuakbar...semoga amalan yang kita jalankan sepanjang hidup kita sebelum ini dicatatkan sebagai amalan yang diterima Allah.
Semalam , dan kelmarin saya bercuti di rumah. Petang nanti akan pulang ke UTHM semula.
Syukur semalam dapat membacakan doa akhir tahun dan doa awal tahun. Di masjid jamek Kluang, usai solat maghrib sesi ceramah berlangsung. Seorang penulis yang bernama Ustaz Umar Muhamad Nor telah menyampaikan ceramah. Ustaz telah berkongsi suatu amalan yang kala hati rasa resah dengan musibah..
lafazkan doa yang dibaca oleh baginda Nabi SAW ketika ditimpa musibah. Semoga mendapat manfaatnya ('',)
HR. Abu Dawud 3/190, dan lihat Shahihul Jami’
Agar musibah yang menimpa seorang mukmin dapat menjadi penghapus dosa bahkan menjadi pahala dan menggantikan musibah itu dengan sesuatu yang lebih baik, Allah Ta’ala memberikan tuntunan dalam surat Al-Baqarah 156-157: “Orang-orang yang apabila tertimpa musibah mereka mengatakan: “inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (Sesungguhnya kami ini milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya). Mereka itu mendapatkan shalawat (pujian) dan rahmah.
HR. Abu Dawud 3/190, dan lihat Shahihul Jami’
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اَللَّهُمَّ أُجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ
خَيْرًا مِنْهَا
"Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, berilah pahala kepadaku dan gantilah aku dengan yang lebih baik (dari musibah ini).” (HR Muslim 2/632).
Doa ini disebut doa istirja’ yang artinya: mengucapkan “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” Doa ini dibaca ketika kita ditimpa musibah, supaya kita diberi pahala dan pengganti yang lebih baik dari musibah tersebut. Doa istirja’ ini diambil dari hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Ummu Salamah radhiyallahu anha, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Seseorang yang tertimpa musibah lalu ia berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un dan berdoa: Allahuma jurnii fi musibatii wakhluf liya khairan minhaa (Ya Allah berilah aku pahala dalam musibah ini dan gantikanlah untukku dengan yang lebih baik daripadanya). Niscaya Allah akan memberinya pahala karena musibah itu dan menggantikan untuknya dengan yang lebih baik” (HR Muslim 2/632).
Salah satu hikmah musibah yang dialami oleh seorang mukmin, baik yang besar atau kecil, adalah sebagai penghapus dosa-dosa -selain dosa syirik-, supaya kelak ia menghadap Allah dalam keadaan bersih dari dosa yang pada akhirnya akan dimasukkan surga oleh Allah Ta’ala.
Agar musibah yang menimpa seorang mukmin dapat menjadi penghapus dosa bahkan menjadi pahala dan menggantikan musibah itu dengan sesuatu yang lebih baik, Allah Ta’ala memberikan tuntunan dalam surat Al-Baqarah 156-157: “Orang-orang yang apabila tertimpa musibah mereka mengatakan: “inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (Sesungguhnya kami ini milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya). Mereka itu mendapatkan shalawat (pujian) dan rahmah.
............................................
Salam Maal Hijrah 1434 :)
No comments:
Post a Comment